Gangguan Pendengaran > Penyebab
Penyebab
Mempelajari penyebab dan jenis gangguan pendengaran yang mungkin dialami Anda atau orang yang Anda cintai adalah langkah pertama. Temukan solusi yang tepat sehingga Anda dapat menjalani hidup Anda sepenuhnya.
Coba tes pendengaran online kami untuk mengetahui apakah Anda mengalami gangguan pendengaran!
Mengapa Anda mengalami gangguan pendengaran?
Mengalami gangguan pendengaran - apapun penyebabnya - memang tidak menyenangkan, tetapi ada kabar baik : berkat teknologi alat bantu dengar yang modern, gangguan pendengaran dapat diatasi.
Gangguan pendengaran terbagi menjadi dua kategori: yang pertama adalah bawaan, dimana gangguan pendegaran adalah bawaan lahir yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik atau kelahiran prematur. Yang kedua adalah didapat, dimana gangguan pendengaran terjadi setelah lahir dan merupakan hasil dari beberapa faktor seperti penyakit, suara keras atau kerusakan telinga.
Meskipun faktanya kita "mendengar" dengan otak, namun gangguan pendengaran terjadi ketika adanya masalah/kerusakan pada bagian - telinga luar, telinga tengah atau telinga dalam atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya dan tidak dapat menyampaikan sinyal ke otak seperti seharusnya.
Salah satu penyebab paling umum dari gangguan pendengaran adalah penumpukan kotoran telinga yang padat. Mencoba untuk menghilangkan kotoran telinga dari liang telinga dengan menggunakan Q-Tips sering memiliki efek sebaliknya: terlalu banyak kotoran dikeluarkan, kulit sensitif – atau bahkan gendang telinga – rusak dan kotoran telinga akan terdorong lebih ke dalam liang telinga.
Akibatnya, mekanisme pembersihan-diri terganggu dan kotoran telinga membentuk sumbat yang pada akhirnya dapat menyumbat liang telinga. Namun, cairan yang tertahan atau benda asing juga dapat menyebabkan gangguan pendengaran akut.
Peradangan, penumpukan cairan di belakang gendang telinga, perforasi gendang telinga, dan otosklerosis (pengerasan tulang kecil di telinga tengah yang dikenal sebagai ossicles) adalah beberapa masalah paling umum yang mempengaruhi telinga tengah.
Bayi dan anak-anak sangat rentan terhadap infeksi telinga tengah akut – dan infeksi seringkali membuat seseorang rentan terhadap infeksi lanjutan.
Di telinga bagian dalam inilah proses pendengaran yang sebenarnya terjadi. Organ pendengaran, koklea, adalah pusat kendali tempat gelombang suara yang masuk kemudian diproses dan diubah menjadi impuls-impuls saraf. Seperti yang kita ketahui sekarang, sistem pendengaran sangat sensitif terhadap kekerasan suara, apakah ini paparan berkelanjutan terhadap kebisingan atau ledakan suara sekali saja.
Paparan berulang, intensif atau paparan suara jangka panjang merusak fungsi koklea. Untuk melindungi diri dari volume yang berlebihan, sel-sel rambut sensitif di dalam telinga bagian dalam “membisukan” diri mereka sendiri, seolah-olah – mereka mengurangi aktivitasnya.
Mereka dapat beregenerasi untuk sementara waktu, dengan asumsi ada cukup waktu untuk pemulihan. Namun, jika telinga terus terpapar suara keras dan kebisingan, gangguan pendengaran kronis dapat terjadi.